Supply = Demand???
Idealnya kita harus research kecil-kecilan. Jangan pernah menjual barang yang demand nya tidak jelas. Setelah demand jelas, pastikan supply nya ada dapat diperoleh di mana dan sumber barang tersebut dapat menjamin pasokan secara kontinyu. Kalau tidak kontinyu, barang di butik wanita habis kita bisa kebingungan sendiri, apalagi kalau sumber barang itu di luar negeri yang untuk jalan ke sananya diperlukan prosedur berbelit. Pastikan sumber barang memberikan harga yang terbaik dalam arti harga paling murah mutu terjamin. karena prinsip dagang yang usianya ribuan tahun adalah beli semurah-murahnya, jual semahal-mahalnya. Jangan lupa rajin mengecek kompetitor atau bakal kompetitor. Supaya kita tidak terlihat konyol jika jual kemahalan.Kalau membuka butik muslim, jenis barangnya sesuaikan dengan perkembangan busana muslim agar pelanggan/konsumen selalu antusias dengan butik Anda. Jadi stok busana lengkap konsumen suka dengan butik. Kalau bisa “menggado” barang dagangan. Adakalanya beberapa butik yang menjual aneka dagangan. Di butik mereka menjual pakaian, perlengkapan bayi termasuk botol susu bayi, dsb. Sehingga konsumen bisa bingung walaupun di sisi lain bisa menemukan segala sesuatunya di butik Anda.
Jika kita memutuskan untuk berproduksi sendiri, pastikan produksi dan ongkos produksinya stabil, tidak berlebihan dan berkala, jadi kita sudah memikirkan untuk memiliki stok material-material yang dibutuhkan sewaktu-waktu jika tiba-tiba harus meningkatkan produksi atau jika ada pesanan dalam jumlah lebih dari biasanya. Produksi sendiri memang jauh lebih ruwet karena harus memikirkan penjahit, pengrajin, dan pekerjaan-pekerjaan detil lainnya. Namun ada kepuasan yang tidak dapat digambarkan.
http://thismyblog-nueblog.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
makasiii bwat komentarnya ya^,^v